Halo guys, kali ini Entertainment Zone akan mereview film Venom 2 seperti yang sudah saya janjikan sebelumnya, yaitu di postingan review film eternals. Film Venom: Let There Be Carnage atau Venom 2 resmi tayang di bioskop Indonesia mulai tanggal 17 November 2021. Postingan ini terdapat spoiler, jadi untuk teman-teman yang belum menonton jangan melanjutkan membaca kecuali memang ingin tahu alur ceritanya. Postingan ini akan mereview sinopsis film, karakter, dan tanggap mengenai film ini.
“Let. There. Be. CARNAGE!”
Carnage
Sinopsis
Masa lalu Cletus Kasady
Pada tahun 1996, Cletus Kasady yang masih muda melihat kekasihnya Frances Barrison diambil dari St. Estes Home untuk pindah ke Institut Ravencroft. St. Estes Home adalah panti untuk anak-anak yang tidak diinginkan dan Institut Ravencroft adalah tempat untuk mengurung orang dengan kekuatan super. Di perjalanan, Frances menggunakan kekuatan suaranya untuk mencoba kabur, namun polisi yang menjaganya menembak mata kiri Frances. Patrick Mulligan, polisi yang mengawal Frances medapat luka telinga. Patrick mengira ia telah membunuh Frances, namun ternyata Frances berhasil dipindahkan ke Ravencroft.
Masa kini
Di masa kini, Patrick yang kini menjadi detektif meminta Eddie Brock, jurnalis penyelidikan yang menjadi inang simbiot Venom, untuk berbicara dengan Cletus yang ada di penjara setelah menjadi pembunuh berantai. Setelah berbicara dengannya, Venom berhasil menentukan lokasi mayat dari ulah pembunuhan Cletus dan membuat karir Eddie kembali lancar. Anne Weying, mantan tunangan Eddie, menemui Eddie dan memberitahu Eddie kalau sekarang ia bertunangan kekasih barunya yang bernama Dan Lewis.
Cletus yang terbukti bersalah dinyatakan mendapatkan hukuman mati dengan cara suntik mati. Eddie menemui Cletus sebelum dieksekusi dan ia mengundang Eddie untuk melihat momen terkahirnya. Di pertemuan itu, Cletus memprovokasi Eddie dengan membahas ibunya dan membuat Venom marah. Eddie menghentikan Venom sebelum ia membunuh Cletus dan Cletus menggigit tangan Eddie. Cletus mendapatkan cuilan kecil Venom dan memakannya, kemudian mengatakan ada sesuatu yang berbeda dengan Eddie dibandingkan orang lain.
Setibanya di rumah, Eddie dan Venom bertengkar besar karena Venom ingin lebih bebas untuk bisa memakan para kriminal. Simbiot memerlukan zat bernama phenethylamine, sesuatu yang hanya ditemukan di otak dan coklat. Venom dan Eddie akhirnya berpisah. Mengingat Venom hanya cocok dengan Eddie, Venom harus berpindah dari inang satu ke inang lainnya untuk bisa bertahan hidup.
Lahirnya Carnage
Di momen hukuman mati Cletus, simbiot baru yang lahir di tubuh Cletus bangkit dan memblokir cairan suntikan yang akan membunuhnya. Simbiot baru yang lahir ini bernama Carnage, dengan wujud mirip Venom namun berwarna merah dan lebih brutal. Carnage mengamuk di penjara, membunuh semua penjaga, dan membebaskan semua tawanan. Cletus dan Carnage membuat kerjasama, Carnage membantu membebaskan Frances dari Ravencroft dan Cletus membantu menemukan lokasi Venom dan Eddie.
Detektif Patrick curiga dengan Eddie karena selalu berkaitan dengan beberapa kejadian kasus terakhir, membawa Eddie untuk diinterogasi, dan memberitahunya tentang situasi Cletus. Eddie mengontak mantan kekasihnya Anne untuk membantu mencari Venom. Anne menemukan dan berhasil membujuk Venom agar kembali kepada Eddie. Cletus dan Frances berencana menikah di Katedral, dengan mengundang beberapa orang, yaitu Patrick sebagai tamu Frances karena menembak matanya, Eddie untuk Cletus, dan Venom untuk Carnage. Carnage dan Cletus berhasil menyandera Patrick, namun Frances tidak berhasil menemukan Eddie sehingga ia menjadikan Anne sebagai tawanan agar Eddie muncul.
Venom vs Carnage
Saat pernikahan Cletus dan Frances berlangsung, Eddie dan Venom datang dan pertarungan terjadi. Frances terihat berhasil membunuh Patrick dan Venom bertarung melawan Carnage. Venom sempat mengimbangi Carnage untuk beberapa saat, namun pada akhirnya Carnage berhasil mengungguli Venom. Carnage berusaha membunuh Anne di atas Katedral, namun Carnage dan Cletus sempat bertikai ketika Carnage berusaha melukai Frances akibat suara berisiknya.
Melihat pertikaian antara simbiot lawan dan inangnya di tengah pertarungan, Venom dan Eddie berpikir bahwa hubungan simbiosis mereka lebih baik. Venom berhasil menyelamatkan Anne dan memaksa Frances menggunakan kekuatan suaranya untuk merusak Katedral. Bagian atap Katedral roboh dan membuat lonceng raksasa Katedral jatuh menimpa dan membunuh Frances. Venom dan Carnage sempat terpisah dari inang mereka berkat suara Frances, namun Venom yang lebih cepat bersimbiot dengan Eddie berhasil menghentikan Carnage yang berusaha masuk kembali ke tubuh Cletus. Carnage dimakan oleh Venom selagi ia lemah tanpa inangnya. Cletus berkata bahwa sebenarnya ia hanya ingin berteman dengan Eddie, mengingat kondisi mereka cukup mirip, sebelum Venom juga memakan kepala Cletus. Mereka meninggalkan Katedral sebelum polisi datang. Venom dan Eddie, yang sekarang menjadi buronan, memutuskan untuk pergi liburan selagi memikirkan langkah mereka berikutnya.
Karakter
Eddie Brock: Jurnalis penyelidikan yang menjadi inang cocok bagi simbiot Venom.
Venom: Venom terlihat lebih bersahabat dan childish daripada di film pertama.
Cletus Kasady: Cletus sering mendapat perlakuan kejam di masa kecilnya dan tumbuh menjadi seorang psikopat.
Carnage: “Anak” yang lahir dari venom, namun lebih brutal dan kejam. Bertarung lebih banyak menggunakan tentakel jika dibandingkan Venom yang menggunakan tangannya.
Anne Weying: mantan kekasih Eddie Brock. Di film ini, Anne sempat bersimbiot dengan Venom.
Frances Barrison: Kekasih Cletus yang mempunyai kemampuan untuk meneriakkan suara tinggi. Julukan lainnya adalah Shriek.
Patrick Mulligan : Seorang detektif yang menginvestigasi kasus Cletus. Mendekati adegan terakhir, ternyata Patrick yang diduga terbunuh oleh Frances ternyata masih hidup dan matanya bersinar biru. Di versi komik, ia adalah inang dari simbiot Toxin, jadi besar kemungkinan Patrick akan muncul di film Venom selanjutnya.
Tanggapan
Film Venom 2 memperkenalkan tempat baru bernama Ravecroft Institute, tempat yang menampung orang dengan kemampuan super seperti Shriek. Ada kemungkinan beberapa orang yang lolos dari institusi tersebut untuk muncul di film-film selanjutnya.
Di post credit scene, Venom memberi tahu Eddie akan adanya Universe lain. Tidak lama kemudian, sebuah cahaya membawa mereka ke ruangan lain. Venom berkata kalau ia tidak melakukan hal tersebut. Di ruangan itu, mereka menonton TV dan melihat Spiderman dari Marvel Cinematic Universe yang identitasnya terbongkar, sama persis dengan kejadian di akhir film Spiderman Far From Home. Venom menjilat Spiderman yang muncul di layar seolah ia kenal dengan Spiderman. Sepertinya Spiderman MCU dan Venom dari Universe Sony resmi berada di satu dunia.
Secara keseluruhan, menurut saya film ini bagus. Satu-satunya yang kurang adalah durasi film yang hanya 97 menit, sedangkan film Venom 1 memiliki durasi 112 menit. Itu saja review film Venom 2. Apakah Venom akan muncul di Spiderman No Way Home atau akan ada interaksi di film lain? Crossover? Mari kita nantikan kelanjutan ceritanya.
Referensi
Fandom Sony Spiderman Universe
Comments on “Review Film Venom 2: Let There Be Carnage”