Kisah Hero Arlott, The Lone Lancer. Mobile Legends merilis Arlott pada tanggal 14 Februari 2023. Hero ini memiliki role Fighter/Assassin dan spesialisasi sebagai Charge/Burst. Hero ini rilis setelah Joy. Arlott menggunakan dua tombak sebagai senjatanya, satu tombak merah dan satu tombak putih. Hero ini bisa melakukan spam skill 2 secara terus-menerus selama ada hero lawan yang terkenal control effect. Di lore hero MLBB, Arlott adalah setengah iblis dan setengah manusia. Berikut ini adalah kisah hero Arlott The Lone Lancer:
“I will choose my own path“
Arlott, saat player memilih hero Arlott
Story Hero Arlott The Lone Lancer
Arlott, setengah manusia dan setengah iblis
Jalanan ini terasa familiar untuknya.
Jalur terpecah ke tiga arah berbeda. Ke arah selatan menuju Barren Lands. Ke utara menuju Lumina City, tempat yang baru saja ia tinggalkan. Gugusan bintang sedang berkilauan di langit. Setahun sebelumnya, dia telah berbaring di rerumputan dan melihat gugusan bintang yang sama. Semuanya menjadi samar. Kemudian suatu pedati berhenti di hadapannya. Seseorang, atau sesuatu, sedang berusaha menyadarkan Arlott dari lamunannya. Matanya perlu fokus. Apakah dia manusia, atau sejenis iblis? Tidak peduli. Berbaring di pintu ajal, semua hal yang pernah Arlott lihat di dunia ini mulai menyatu menjadi satu.
Sosok itu adalah manusia. Akhirnya terlihat jelas. Arlott ingin mengangkat tangannya, tetapi tidak sanggup setelah merasa seperti terpaku di tanah.
Arlott tidak memiliki afinitas yang baik untuk manusia, penampilannya sering menjadi bahan cemoohan. Mereka akan menjelek-jelekkan ibunya, mengatakan bahwa hanya wanita busuk yang akan berhubungan dengan monster dan melahirkan orang seperti Arlott. Faktanya, Arlott tidak pernah tahu siapa ibunya, dan dia tidak mengingat ibunya. Dia juga tidak tahu siapa ayahnya. Sejauh yang bisa dia ingat, Arlott selalu menghabiskan hidupnya pindah dari satu desa ke desa lain di pinggiran Moniyan Empire. Para penduduk desa telah mengusirnya dari tempat tinggal terakhirnya, memaksanya menjalani keadaan sulit saat ini.
Kisah hero Arlott: Dikhianati oleh para iblis
Dia berhasil mencapai selatan di Barren Lands, di mana dia diterima oleh sekelompok iblis. Dengan begitu, Arlott menghabiskan masa kecilnya berlatih bersama dengan iblis lain dan menjalani pertarungan. Dia sama sekali tidak pernah protes dengan kehidupannya. Dia hidup, dan itulah hal yang penting baginya.
Arlott menjadi seorang pejuang. Dua tombak adalah senjata pilihannya. Pertempuran menjadi satu-satunya pekerjaannya, alasan dia hidup. Kemudian saat Alice tiba di Barren lands dan merekrut anggota untuk menjadi pasukannya, Arlott ikut bergabung. Tidak lama setelah itu Arlott sudah menjadi seorang kapten berkat keberaniannya. Di bawah komando Alice, dia berhasil mengepung Lumina City. Meski begitu, dia sekali lagi mendapati dirinya berada di ambang pintu kematian.
Dia ingat setiap inci tubuhnya terasa seolah terbakar. Saat pasukan iblis menyerbu masuk ke kota, suara langkah kaki terdengar di telinganya. Dengan susah payah, dia mengengokkan kepalanya mencari rekan-rekannya. Pada saat itulah dia tahu rekan-rekannya lah yang menusuk tubuhnya dengan tombak panjang.
Dia telah dikhianati. Pertama oleh manusia, kemudian oleh para iblis.
Kelelahan hingga hampir ambruk, Arlott mengizinkan dirinya diperban oleh manusia dan masuk ke dalam pedati mereka. Tepung yang disimpan di atas pedati masuk ke dalam hidungnya dan membuatnya terbatuk. Darah dari lukanya mewarnai tempat ia berbaring.
Selama tiga hari tiga malam, Arlott berulang kali bangun dan kehilangan kesadaran. Seorang gadis manusia lah yang telah menyelamatkannya. Ada sebuah tahi lalat besar di wajah gadis itu. Gadis tersebut terlihat seperti berumur 13 atau 14, meskipun Arlott tidak yakin dalam menebak umur manusia. Semua hal yang Arlott tahu adalah bahwa gadis itu terlihat cukup aneh, seperti dirinya.
Kisah Hero Arlott: Kehidupan Bersama Mila
Gadis itu datang membawa sebuah roti hangat dari oven. Kemudian gadis itu mencoba memberikan roti padanya, akan tetapi Arlott menepisnya dan roti pun terjatuh ke tanah. Gadis itu memungut roti, memakan setengah, dan mencoba memberikan sisa setengahnya padanya.
Arlott mengangkat kelopak matanya. Dia melihat senyuman pada wajah gadis itu dan tidak tahu harus merasa bagaimana.
Awalnya Arlott berusaha untuk pergi, namun gadis itu bersikeras agar dia tetap tinggal hingga pulih. Arlott tidak memiliki tempat di Lumina City, dan setengah roti yang ada di tangan gadis itu semakin terlihat menggiurkan. Akhirnya Arlott memutuskan untuk tetap tinggal di toko roti gadis itu.
Nama gadis itu adalah Mila.
Senjata tombak Arlott telah rusak parah, tapi dia tetap akan membawanya seperti yang selalu dia lalukan. Saat Arlott merasakan adanya sedikit gangguan di malam hari, dia akan segera terbangun. Pernah, saat Mila hendak menyelimutinya, Arlott menjadi terkejut dan mengarahkan tombaknya kepada Mila. Tombak tersebut hanya berjarak satu inci dari tenggorokannya, akan tetapi Mila hanya tersenyum saja. Sangat jelas bahwa gadis itu tidak ada niat buruk kepadanya, kemudian Arlott menurunkan senjatanya.
Selama tinggal di toko roti, Arlott dari yang awalnya menolak Mila yang ingin mengganti perbannya, berubah menjadi semacam murid Mila. Arlott membantu pekerjaan di toko roti seperti menyapu ruang penyimpanan, memindahkan benda-benda berat, dan memberi makan lima kucing dan tiga anjing yang Mila pelihara. Kemudian Arlott belajar cara membaca dan menulis. Selain itu, Arlott juga akan selalu menjaga toko saat Mila pergi ke gereja.
Dia sangat menikmati kehidupan itu.
Kisah hero Arlott: Mengangkat Kembali Tombaknya
Dua tombaknya tergeletak di ruang penyimpanan. Lambat laun, mereka akan menjadi berkarat. Kemudian para iblis dari Abyss menyerang kawasan bisnis. Mendengar jeritan Mila, Arlott sekali lagi mengangkat tombaknya dan berlari sekencang mungkin.
Berada di antara seorang anak kecil dan iblis, Mila berdiri gemetar. Arlott datang tepat waktu dan berhasil mengalahkan para iblis sebelum para ksatria datang. Kemudian Arlott membawa Mila kembali ke toko roti. Begitu sampai, Mila melepas kalung yang selalu ia kenakan dan mengalungkannya ke leher Arlott.
Saat memasangkan kalung ke leherArlott, Mila berkata bahwa Arlott adalah orang baik meskipun bukan orang periang, dan berharap kalung tersebut membuat Arlott selalu aman. Mila mengangkat jari kelingkingnya dan berkata.
“Arlott, ayo berjanji satu sama lain bahwa kita akan melindungi orang-orang sebanyak yang kita bisa.”
Dengan perkataan Mila tersebut, salah satu tombak Arlott memancarkan cahaya hangat.
Kisah hero Arlott: Kehilangan Mila
Baginya, kehidupan damai hanya bagaikan sebutir pasir di dalam jam pasir, sulit digapai dan selamanya di luar genggaman. Entah bagaimana, Church of Light mengetahui bahwa Mila memberikan naungan tempat tinggal kepada Arlott, dan gereja menganggap Mila telah berbuat sesat. Beberapa anak kecil yang sering ke toko roti berlari menangis menemui Arlott dan memberitahunya apa yang terjadi. Saat Arlott tiba, dia sudah mendapati tubuh Mila diam tak bernyawa. Gadis yang selalu hidup dengan riang tersebut tidak akan tersenyum lagi.
Arlott membawa tubuh dingin Mila ke gereja. Kemudian dia meletakkan tubuhnya di atas altar. Tentunya dia berharap agar gadis beriman seperti Mila layak mendapatkan keajaiban.
Beberapa ksaria berusaha menghentikan Arlott. Dia melihat mata mereka yang penuh dengan penghinaan tertuju kepada Mila. Kemudian para ksatria tersebut melontarkan hinaan dan ejekan kepada Mila.
Dalam sekejam, Arlott mendidih dalam kemarahan melebihi saat dia dikhianati. Tombaknya bergetar penuh dengan amarahnya. Dia sangat ingin membantai para ksatria itu.
Begitu sadar, tombak milik Arlott telah berlumuran darah. Karena Arlott tidak diterima di gereja, dia mengambil Mila dan pergi meninggalkan gereja. Para ksatria mulai bermunculan lagi dan menghalangi jalannya. Arlott tidak ingat berapa lama dia bertarung, armor miliknya sudah dipenuhi oleh lumuran darah begitu pertarungan selesai. Langkah kakinya meninggalkan jejak warna merah di setiap langkah yang ia ambil.
Kembali di toko roti, nyala api pada tungku telah mati. Aroma roti yang Mila siapkan di pagi itu masih terasa di udara. Kucing dan anjing peliharaan Mila mengelilingi Arlott, tidak mengetahui hal apa yang menimpa mereka. Karena dia setengah manusia, para iblis mengkhianatinya. Karena dia setengah iblis, Mila dieksekusi. Pada akhirnya, dia bukanlah manusia ataupun iblis. Dia bukanlah siapa-siapa. Sesuatu yang paling ingin Arlott lindungi telah berbaring tak bernyawa di hadapannya.
Kisah hero Arlott: Menuju Tempat Peristirahatan Terakhir Mila
Sekali lagi, dia mendapati dirinya berada di jalan. Dia menghentikan pedati pada titik di mana jalan bercabang menjadi tiga. Ada Lumina City di utara. Ada Barren Lands di selatan. Takdir telah membawanya pada dua jalan itu. Hari ini, dia akan memilih rute ketiga dan membawa Mila bersamanya. Jalan itu membawanya menuju ke sebuah hutan, hutan dengan sebuah danau di dalamnya. Pernah, di bawah suatu pohon buah di hutan itu, Arlott merayakan ulang tahun Mila. Mereka berjanji satu sama lain dan menjadikannya sebagai acara tahunan.
Ini akan menjadi tempat peristirahatan terakhir Mila, tempat di mana tidak ada satu orangpun yang akan mengganggunya. Arlott menyalakan api dan bersandar pada peti jenazah Mila. Kemudian dia melihat bintang-bintang di atas. Pada malam cerah di dekat danau itu, bintang-bintang bersinar terang, seolah-olah membimbing pengelana yang kehilangan jalan menuju rumah mereka.
Andaikan Mila terbangun saat itu, mungkin dia akan menghabiskan malamnya mengamati bintang-bintang itu.
Cahaya bintang terpantulkan dari tombaknya. Kemudian Arlott menyentuh kalung yang Mila berikan kepadanya. Dia berkata.
“Lihat, Mila. Bintang-bintang bersinar untukmu.”
Referensi Kisah Hero Arlott:
Comment on “Kisah Hero Arlott, The Lone Lancer”